Stress yakni reaksi alami tubuh akibat situasi yang tidak menyenangkan yang menimpa kita. Manifestasi stress yang sering kita jumpai antara lain perasaan sedih, tidak bersemangat, sakit kepala, diare,dll.
Apabila dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan yang tepat stress akan menyebabkan kondisi depresi yang tentu saja tak baik bagi kesehatan kita.
sering disebutkan bahwa stress pula menjadi aspek pemicu sekian tidak sedikit penyakit. Aspek ini benar adanya karena saat kita dalam kondisi stress maka sel-sel tubuh kita dapat lebih banyak menghasil senyawa yang tak baik bagi tubuh kita sendiri adalah yang disebut dengan radikal bebas.
Sebenarnya Tuhan telah menciptakan senyawa alami yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi juga sebagai penangkal radikal bebas, ialah enzim-enzim antioksidan.
Tapi dalam kondisi stress enzim antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh tidak mencukupi buat menangkal tingginya radikal bebas yang dihasilkan.
Akibatnya radikal-radikal bebas ini dapat bereaksi bersama sel-sel kita dan menimbulkan kerusakan yang disebut dgn kerusakan oksidatif.
Kerusakan oksidatif yang terjadi dalam tubuh akan dialami oleh seluruh sel dalam tubuh kita, tak tak hanya sel-sel daya tahan tubuh kita. Itulah sebabnya dalam kondisi stress kita sering mengalami sariawan, diare, flu, dan sekian tidak sedikit penyakit lainnya. Tidak lain penyebabnya yaitu menurunnya daya tahan tubuh atau imunitas ketika kita mengalami stress.
Kondisi melemahnya daya tahan tubuh bisa berakibat fatal bagi sekian banyak orang dengan penyakit seperti kanker maupun diabetes.
Kepada pasien kanker, daya tahan tubuh yang baik amat sangat amat dibutuhkan, karena dengan daya tahan tubuh yang baik maka pertumbuhan sel kanker bakal dihambat dan dicegah penyebarannya.
Oleh lantaran itu, salah satu pendekatan terapi yang sanggup diberikan pada pasien kanker terutama yang sudah dalam stadium lanjut adalah terapi paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dgn berikhtiar mengurangi kondisi stress pasien.
Sedangkan pada kondisi diabetes, terjadinya stress mampu memicu kerusakan organ-organ penting seperti pankreas dan pun pembuluh darah. Aspek ini mengakibatkan kadar gula dalam darah pasien semakin sulit dikontrol hingga akhirnya berlangsung komplikasi diabetes yang dapat mengarah ke komplikasi penyakit jantung maupun stroke.
suatu penelitian yang dilakukan oleh Kazuo Murakami seorang ahli genetika yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care tahun 2003 dan Psychotherapy and Psychosomatics tahun 2006 menyebut bahwa dgn tertawa dapat menurunkan kadar gula darah pasien diabetes.
Dua grup pasien diabetes diukur kadar gula darah puasanya (fasting blood glucose) sesudah itu pasien kelompok mula-mula diberikan kuliah dengan topik yang tidak lucu dan membosankan, sedangkan kelompok kedua diberikan tontonan komedi yang lucu dan membuat tertawa.
seterusnya kedua grup pasien dipersilakan untuk makan bersama menu yang sama. Kadar gula darah kedua grup pasien kembali diukur 2 jam setelah diwaktu makan (post-prandial blood glucose) dan hasilnya pada kelompok yang menerima kuliah mengalami peningkatan kadar gula darah se besar 123 mg/dl, sedangkan grup yang menyaksikan komedi hanya mengalami peningkatan kadar gula darah se akbar 77 mg/dl.
Perihal ini membuktikan bahwa emosi positif (dalam elemen ini tertawa) memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh kita
So, jangan sampai hingga menyerah kepada stress ya.
Efek Fatal Stres Bagi Tubuh
Stress adalah reaksi alami tubuh akibat situasi yang tidak menyenangkan yang menimpa kita. Manifestasi stress yang tak jarang kita jumpai antara lain perasaan sedih, tidak bersemangat, sakit kepala, diare,dll.
Apabila dibiarkan berlarut-larut tak bersama penanganan yang cocok stress dapat menyebabkan kondisi depresi yang tentu saja buruk bagi kesehatan kita.
sering disebutkan bahwa stress serta menjadi faktor pemicu sekian tidak sedikit penyakit. Aspek ini benar adanya karena waktu kita dalam kondisi stress maka sel-sel tubuh kita akan lebih banyak menghasil senyawa yang buruk bagi tubuh kita sendiri adalah yang disebut dgn radikal bebas.
Sebenarnya Tuhan telah menciptakan senyawa alami yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi yg yaitu penangkal radikal bebas, adalah enzim-enzim antioksidan.
Namun dalam kondisi stress enzim antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh tidak mencukupi untuk menangkal tingginya radikal bebas yang dihasilkan.
Akibatnya radikal-radikal bebas ini bakal bereaksi dengan sel-sel kita dan menimbulkan kerusakan yang disebut bersama kerusakan oksidatif.
Kerusakan oksidatif yang berjalan dalam tubuh bakal dialami oleh seluruhnya sel dalam tubuh kita, tak terkecuali sel-sel daya tahan tubuh kita. Itulah sebabnya dalam kondisi stress kita tak jarang mengalami sariawan, diare, flu, dan beberapa penyakit yg lain. Tidak lain penyebabnya yakni menurunnya daya tahan tubuh atau imunitas kala kita mengalami stress.
Kondisi melemahnya daya tahan tubuh mampu berakibat fatal bagi orang-orang dengan penyakit seperti kanker maupun diabetes.
Pada pasien kanker, daya tahan tubuh yang baik sangat dibutuhkan, dikarenakan dengan daya tahan tubuh yang baik maka pertumbuhan sel kanker dapat dihambat dan dicegah penyebarannya.
Oleh dikarenakan itu, salah satu pendekatan terapi yang dapat diberikan kepada pasien kanker terutama yang sudah dalam stadium lanjut merupakan terapi paliatif yang bertujuan buat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dengan mengupayakan mengurangi kondisi stress pasien.
Sedangkan terhadap kondisi diabetes, terjadinya stress akan memicu kerusakan organ-organ mutlak seperti pankreas dan pula pembuluh darah. Factor ini mengakibatkan kadar gula dalam darah pasien semakin sulit dikontrol hingga akhirnya berlangsung komplikasi diabetes yang mampu mengarah ke komplikasi penyakit jantung maupun stroke.
Satu Buah penelitian yang dilakukan oleh Kazuo Murakami satu orang ahli genetika yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care th 2003 dan Psychotherapy and Psychosomatics thn 2006 menyatakan bahwa dgn tertawa dapat menurunkan kadar gula darah pasien diabetes.
Dua kelompok pasien diabetes diukur kadar gula darah puasanya (fasting blood glucose) kemudian pasien kelompok mula-mula diberikan kuliah dengan topik yang tidak lucu dan membosankan, sedangkan kelompok kedua diberikan tontonan komedi yang lucu dan membuat tertawa.
setelah itu kedua kelompok pasien dipersilakan utk makan dengan menu yang sama. Kadar gula darah kedua kelompok pasien kembali diukur 2 jam setelah disaat makan (post-prandial blood glucose) dan hasilnya pada kelompok yang menerima kuliah mengalami peningkatan kadar gula darah se akbar 123 mg/dl, sedangkan group yang menonton komedi hanya mengalami peningkatan kadar gula darah se besar 77 mg/dl.
Hal ini membuktikan bahwa emosi positif (dalam hal ini tertawa) memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh kita
So, janganlah menyerah kepada stress ya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar